Syarat Mudah Praktik Ritual Pesugihan Pohon Dewandaru Gunung Kawi Agar Bebas Hutang Tanpa Ritual

Syarat Mudah Praktik Ritual Pesugihan Pohon Dewandaru Gunung Kawi Agar Bebas Hutang Tanpa Ritual - Janganlah Ingin Terlilit Utang Sangat Lama Yang butuh kita lakukan sekejap kita tidak punya kekuatan, adalah kita secepatnya kembali ke Allah, dan meminta Kuasa-Nya ada di dalam kehidupan kita. 

Syarat Mudah Praktik Ritual Pesugihan Pohon Dewandaru Gunung Kawi Agar Bebas Hutang Tanpa Ritual


Permasalahan hutang begitu kecil buat Allah mah. Kalau Ia sudah sudi, tidak saja hutang kita akan lunas, tapi ikut kehidupan kita akan kembali dibangkitkan oleh Allah, usaha kita kembali dijayakan, rumah tangga kembali 
diharmoniskan, pekerjaan kembali dikasihkan, ketenangan kembali dihadirkan. Dan mampukah Allah? Pasti bisa. Ia pasti bisa. Dan ini pasti, tidak butuh diragukan kembali.Gunung Kawi yang ada Malang, Jawa Timur, konon popular oleh sebab banyak hal yang berkaitan dengan pesugihan dan ritual-ritual yang sering diadakan dari sana . Banyak yang melakukannya sebab mencari kekayaan yang tidak terhingga dan berjalan selamanya. 

Apakah memang benar demikian? Tersebut pertanyaan yang cukup gampang-gampang susah untuk menjawabnya. Tetapi, fakta perlihatkan di Gunung Kawi ini ialah diantaranya tempat ritual mencari kekayaan yang demikian popular di Jawa. 

Sekurangnya, ada fakta riil yang perlihatkan sejauh mana kebenaran dari pesugihan Gunung Kawi ini. Di bawah ini ada banyak fakta mistis yang memberi tanda-tanda itu yang tidak terbantahkan. 

1. Ritual Pesugihan Benar-benar Ada 

Fakta yang pertama perlihatkan bila ritual pesugihan di Gunung Kawi itu ada. Itu bukan hanya terdengar dari cerita, tetapi dari bukti di lapangan. Di Gunung Kawi ada pesugihan untuk meminta pertolongan kekayaan pada raja jin penguasa Gunung Kawi. 

Pesugihan Gunung Kawi, -begitu ritual ini disebut-, banyak mengundang perasaan ingin tahu masyarakat dari semua Nusantara, penting untuk mereka yang alami kesulitan ekonomi dan ingin terlepas dari belenggu kemiskinan. 

2. Pohon Dawandaru Gunung Kawi 

Ada pohon dawandaru di ruangan pemakaman, pohon dawandaru (pohon keberuntungan) ini disebut menjadi shian-to atau pohon dewa oleh orang Tionghua. Beberapa peziarah sering menunggu dahan, buah ataupun daunnya yang jatuh. 

Katanya bila disimpan, dapat tingkatkan kekayaan untuk orang itu. Namun seperti namanya, dibutuhkan kesabaran sampai beberapa waktu untuk menunggu beberapa bagian dari pohon itu jatuh. 

3. Konglomerat Tersohor Gunung Kawi 

Dari narasi yang menyebar, kerjakan pemujaan di gunung Kawi memang diakui dapat membuat diri kita jadi dimudahkan dalam mendapatkan rezeki. Ini benar atau mungkin tidak, yang tentu kalau kita google untuk mencari berita mengenai Gunung Kawi, dari sana masih terdaftar bila beberapa konglomerat negeri ini seperti Ong Hok Liong (pengusaha rokok) dan Sudono Salim (pemilik Salim Group) ikut diisukan sudah sempat kerjakan pemujaan di gunung ini waktu usaha mereka alami pailit di waktu jatuh bangunnya dulu. 

4. Rumah Padepokan Eyang Sujo 

Pertama kali dibuat di Blitar, Jawa Timur, rumah padepokan ini dikabarkan memiliki koneksi dengan pesugihan Gunung Kawi. Rumah padepokan ini dikasihkan pada pengikut sangat dekat Eyang Sujo yang bernama Ki Maridun. Ada banyak peninggalan yang dikeramatkan miliki Eyang Sujo salah satunya adalah bantal dan guling yang mempunyai bahan batang pohon kelapa, serta tombak pusaka pada saat perang Diponegoro. 

5. Jumat Legi dan 12 Suro 

Banyak sekali pekerjaan ritual ditangani waktu Jumat Legi, sebab hari itu didapati jadi hari pemakaman Eyang Jugo (Kyai Zakaria II). Tengah tanggal 12 bulan Suro adalah hari diperingati wafatnya Eyang Sujo (Raden Mas Iman Sudjono). Menurut cerita, waktu kerjakan ritual di dalam bangunan makam, tidak diperbolehkan ada pemikiran yang negatif. Dan disarankan sebelum memulai agar membersihkan badan dengan mandi keramas lebih dulu. 

6. Guci Kuno 

Ada dua buah guci kuno yang dimaksud peninggalan dari Eyang Jugo. Pada dahulu kala, guci-guci ini digunakan jadi penyimpanan air suci untuk pengobatan. Masyarakat sering menjelaskan dengan nama 'janjam'. Guci kuno ini saat ini diletakkan tidak hanya kiri pesaeran (makam). Sering dipercayai bila dengan minum air dari guci ini akan membuat orang jadi awet muda. 

7. Petilasan Prabu Sri Kameswara 

Di petilasan Gunung Kawi ini ada kraton. Letak kraton itu di ketinggian 700 mtr. dan sekitar 1/2 jam dari makam Eyang Sujo dan Jugo, ada satu keraton yang sudah sempat jadi pertapaan miliki Prabu Kameswara. Ia ialah pangeran dari Kerajaan Kediri yang beragama Hindu. 

Dulu dikabarkan bila setelah sang prabu selesai bertapa di tempat itu, beliau sukses menyelesaikan kekacauan politik di kerajaannya. Saat ini, petilasan itu telah digunakan jadi tempat pemujaan dan praktik pesugihan. 

8. Persembahan Tumbal di Gunung Kawi 

Sering dikisahkan ada tumbal di balik ritual Gunung Kawi ini. Ada yang menyangkal, tetapi makin banyak yang mengiyakannya, bila ada tumbalnya, berupa nyawa manusia. Tentu saja demikian mengerikan. 

Dikisahkan, sang Juru Kunci lah yang akan membimbing ritual pesugihan Gunung Kawi ini. Setelah mandi suci, si aktor harus kerjakan sumpah untuk memberikan tumbal nyawa baru mereka diizinkan untuk kerjakan tapa brata jadi prosesi ritual pesugihan setelah itu. 

Setelah lewat satu tahun, pemilik pesugihan biasanya akan mulai mangalami menambahkan kualitas dan jumlahnya ekonomi dalam kehidupannya. Waktu waktu itu berjalan, dia mulai harus menyerahkan tumbal yang berupa seorang manusia yang memiliki hubungan darah dengannya untuk buat jadi jadi diantaranya pesuruh kerajaan gaib di Gunung Kawi. 

Seseorang yang ditunjuk jadi tumbal itu biasanya mati tiada diduga-duga dengan tidak disangka. Selain itu, setiap waktu diberikannya tumbal, kekayaan pemilik tumbal biasanya bertambah dengan mencolok. 

Anda dapat meyakini atau mungkin tidak, yang tentu di dunia ini tidak ada yang gratis. Iya, ‘kan!

Comments